Siswa SD Bikin Rekayasa Penculikan, Gara-Gara Belum Kerjakan PR Matematika


Kapanlagi Plus - Berawal dari ketakutan bakal dimarahi guru karena tak mengerjakan PR Matematika, siswa SD di Lumajang ini sampai nekat merekayasa cerita penculikan. Tujuannya satu, dengan begitu ia tak perlu masuk sekolah.
Siswa tersebut berinisial RAF. Ia duduk di kelas 4 salah satu sekolah negeri di Kabupaten Lumajang. Aksi rekayasanya ini akhirnya membuat heboh warga. Bagaimana tidak, ia membuat cerita bohong tentang penculikannya hingga dia berhasil melarikan diri. Aksi penculikan tersebut lantas menjadi bahan pembicaraan netizen di media sosial. Salah satu poin yang banyak disorot adalah klaim bahwa ia secara heroik berhasil kabur dari kawanan pelaku penculikan saat dirinya berangkat ke sekolah.
Semula siswa tersebut bercerita kepada orangtuanya bahwa dia diculik di dekat sawah Batalyon Infantri 527 BY. Ia yang berangkat sekolah dengan berjalan kaki dari rumah, tiba-tiba dihadang tiga orang lelaki dewasa dan menyeretnya ke dalam mobil.
Dalam ceritanya ia juga mengatakan dirinya sempat dipukul pada bagian kepala sebelum ia berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di semak-semak. Namun, setelah ditelusuri oleh kepala sekolahnya beserta petugas dari Mapolres Lumajang, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari sang anak belaka.

1. Gara-Gara Takut Dimarahi Guru

Dilansir Liputan 6 dan Merdeka, siswa tersebut sampai membuat rekayasa karena takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika. Orangtua korban yang sudah menceritakan kejadian penculikan anaknya tersebut di WhatsApp Group yang beredar luas di Lumajang, hanya tersipu malu seraya meminta maaf berkali-kali kepada para tetangga maupun ke sesama wali murid.
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan, supaya hal tersebut tak terulang lagi. Hal ini terjadi murni karena kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak, sehingga sang anak dengan tak bertanggung jawab membuat karangan cerita kalau dia selamat dari penculikan.
"Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. Sangat dibutuhkan peran orangtua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya," tutur Arsal, Senin (26/8).

2. Diselesaikan dengan Cara Kekeluargaan

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran Cobra menjelaskan bahwa kasus tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Dalam kasus ini, tidak ada yang menuntut lantaran tidak ada yang merasa dirugikan.
"Namun orangtua dari anak tersebut telah berjanji di depan kepala sekolah dan juga anggota Polres Lumajang untuk lebih mendidik serta siap bertanggung jawab jika hal serupa muncul di kemudian hari," ucap pria yang juga menjabat sebagai Katim Cobra tersebut.

3. Isi Pesan Berantai Orangtua RAF

Saat mendengar cerita RAF, sontak orangtuanya kaget dan langsung menyebarkan cerita di WhatsApp Grup. Ini isi pesan berantai tersebut.
Assalmmualaikum pak misman...saya wali murid dri ank Rega adzani fajar syaifudin ingin mmberitahukan....bru saja sewaktu brngkat sekolah ank saya brngkat jln kaki dri rumah k sekolah...tiba2 dihadang 3org laki2 dewasa didekat sawah batalion situ...
ank saya lngsung di blekap mulutnya dan diseret mnyeberang jlan mnuju kemobil si pelaku...ank saya brusah ngbrontak dan brteriak tp mlah dipkul dan ditampar oleh pelaku...hampir sja ank sya dimasukkan ke mobil dan akn diculik tp ank sya brhasil lari.kabur dan sembunyi dari pelaku2 trsebut....
ank saya hampir mnjadi korban pnculikan....ank saya pun pulang dgn rasa syock dan mnangis smbil mncritakan hal yg tlah dialami baru saja kpada saya.dan saya pun sempat mndatangi tmpat dmna ank saya mau di culik ...tp pelaku sudah tdak ad...
demikian saya melaporkan kpda pak misman untuk mmberi waktu ank saya unt mnenangkan dri drmah krna syock yg ank saya alami....mohon pngertiannya pak...dan trima kasih. Wassalmmualaikum wr wb.Hanya sekedar informasi nggeh ibu2,kejadian didepan asrama ,murid SD kepuharjo 2 kelas 4.

LihatTutupKomentar